Penerapan Metode Penemuan Terbimbing dalam Pembelajaran Matematika untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep dan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Sekolah Dasar
ABSTRAK
Mengingat pentingnya pemahaman konsep dan kemampuan berpikir kritis bagi siswa dalam mempelajari matematika, maka perlu dicari jalan penyelesaian, yaitu suatu cara mengelola proses belajar mengajar matematika di SD sehingga matematika dapat dicerna dengan baik oleh siswa pada umumnya. Salah satu metode yang dapat dilakukan adalah dengan menerapkan metode penemuan terbimbing. Penelitian merupakan penelitian eksperimen dengan desain Pretest-Posttes Control Group Design. Subyek penelitian melibatkan 104 siswa Sekolah Dasar di Kecamatan Kuta Blang yang terdiri dari tiga level sekolah yaitu level tinggi, sedang, dan rendah. Instrumen pengumpul data berupa soal tes pemahaman konsep dan kemampuan berpikir kritis, lembar observasi, angket skala sikap dan pedoman wawancara. Uji coba instrumen, diuji validitas, reliabilitas, indek kesukaran dan daya pembeda dengan menggunakan Anates versi 4,0. Pengujian statistik dengan menggunakan uji anova dua jalur yang sebelumnya diuji normalitas, uji homogenitas, dan uji perbedaan dua rerata pada taraf signifikan 0,05. Hasil penelitian menunjukkan pemahaman konsep dan kemampuan berpikir kritis siswa yang mengikuti pembelajaran matematika dengan metode penemuan terbimbing lebih baik dari pada siswa yang mengikuti pembelajaran konvensional ditinjau berdasarkan level sekolah, sebagian besar siswa menunjukkan sikap positif terhadap pembelajaran matematika dengan metode penemuan terbimbing. Berdasarkan temuan penelitian, maka pembelajaran matematika dengan metode penemuan terbimbing dapat dijadikan alternatif metode pembelajaran yang dapat diterapkan untuk meningkatkan kualitas pendidikan.
Baca selengkapnya di http://jurnal.upi.edu/file/3-Asrul_Karim.pdf
Penerapan Metode Penemuan Terbimbing dalam Pembelajaran Matematika untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep dan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Sekolah Dasar
BalasHapusKomentar saya :
Dari jurnal penelitian tersebut, Kemampuan berpikir kritis dalam memahami konsep sangat diperlukan siswa. Berpikir kritis merupakan kebiasaan yang harus dibentuk seorang guru pada seorang anak bukan suatu bakat yang dimiliki oleh anak atau bawaan lahir. Pendidikan yang paling baik dalam membentuk kebiasaan adalah di PAUD atau SD. Salah satu metode yang dapat membentuknya adalah metode penemuan terbimbing atau konstruktivis. Metode ini mengajarkan siswa untuk mengidentifikasi konsep dan memecahkan suatu permasalahannya sendiri dengan bimbingan seorang guru.
Metode penemuan terbimbing lebih baik dari metode konvensional, karena dengan metode penemuan tebimbing siswa menjadi lebih aktif berpikir bagaimana konsep dapat diterapkan dalam suatu permasalahan dan pemecahannya. Selain itu, metode penemuan terbimbing juga menumbuhkan rasa kerjasama, karena metode ini, biasanya anak yang kurang mampu berpikir akan lebih aktif bertanya kepada anak yang pandai atau kepada gurunya.
Di sisi lain guru juga harus dapat menyiapkan bahan yang dapat dijangkau oleh siswa sehingga siswa tidak frustasi sehingga mengakibatkan siswa kehilangan semangat belajarnya. Guru juga harus memperhitungkan waktu dengan tepat sehingga setiap pertemuan siswa dapat memahami konsep dengan baik.